Sabtu, 10 November 2012

tehnik pewarnaan sediaan darah malaria

pewarnaan sediaan dimaksud agar sediaan dapat dilihat secara jelas dengan menggunakan mikroskop, dalam hal ini kita akan berusaha meningkatkan kualitas pemeriksaan mikroskopis malaria, memudahkan dalam pembacaan serta meningkatkan sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan.

hal-hal yang berpengaruh terhadap kualitas sediaan.
1. kualitas kaca sediaan.
  • dalam kemasan kaca sediaan kadang terdapat 2 atau 3 kaca sediaan yang saling menempel dan terkesan basah, kaca sediaan seperti ini tidak bisa digunakan, sebab pasti sediaan sangat jelek.
  • pastikan kaca sedian bersih, tidak ada debu, tidak ada gores, tidak ada jejak jari.

2. ketebalan hapusan darah.

  • sediaan darah tebal : dibuat dari 3 tetes kecil darah kira-kira 6 mikroliter dan dibuat bulat melingkar diameter +1 cm. diharapkan tebalnya sediaan adalah berkumpulnya parasit, yaitu memudahkan dalam menemukan parasit yang densitas atau kepadatan parasitnya rendah. ini merupakan upaya meningkatkan sensitivitas pemeriksaan. tetapi terlalu tebal akan menyulitkan proses hemolisis serta zat warna giemsa sulit menjangkau pada saat pewarnaan dan berakibat sel parasit justru tersembunyi.

  • sediaan darah tipis : dibuat dari 1 tetes darah, atau kira kira 2 mikroliter dihapuskan secara merata, mantap keujung tanpa diangkat, ujung yang melidah diharap terjadi karena darah habis terhapus, bukan karena diangkat. sediaan darah tipis hanya digunakan untuk menjelaskan morfologi sel parasit, bukan untuk menemukan parasit

3. larutan giemsa.

  • menguji giemsa stok. dapat menggunakan kertas saring whatman. giemsa ditetes di kertas saring, lalu ditetes dengan methanol, giemsa yang baik akan membetuk warna biru ditengah - ungu - dan paling luar lapisan tipis merah. sudah maklum.
  • membuat larutan giemsa : pelarut yaitu aquades yang dikondisikan memiliki pH 7,2 atau dapat menggunakan air minum (maaf) hanya yang merk aqua. kepekatan larutan adalah 3%, yaitu 0,3 ml giemsa stok dalam tiap 10 ml larutan giemsa. (jika kita membuat larutan yang lebih pekat dan pewarnaan lebih cepat, cara itu adalah menghilangkan kesempatan sediaan darah tebal untuk terhemolisa). pembuatan larutan giemsa minimal 10ml, dan untuk pewarnaan harus menggunakan larutan yang segar, 

4. mewarnai sediaan.
      pewarnaan dapat dilakukan setelah sediaan benar telah kering, sebelum diwarnai sediaan darah tipis harus difiksasi dengan methanol agar tidak terhemolisa. sediaan darah tebal harus sudah diwarnai atau dihemolisa dengan aquades paling lambat satu malam, jika sudah lebih dari sehari semalam sediaan darah tebal sudah tidak bisa terhemolisa lagi, yaitu warna eritrosit yang berasal dari hemoglobin tidak dapat dilepas, ini yang akan menutupi sel parasit menjadi gelap dan parasit tidak dapat ditemukan.

  • proses pewarnaan : pada saat pewarnaan, terjadi pengeluaran zat warna eritrosit, terjadi setidaknya selama 15 menit, dan zat warna giemsa akan masuk setelah itu. pewarnaan sediaan membutuhkan 45 sampai 60 menit perendaman/penggenangan larutan giemsa, terlalu cepat waktu perendaman adalah tidak sempurnanya hemolisis dan pewarnaan, sediaan akan terlihat kehijauan/kehitaman. (warna hijau berasal dari zat warna eritrosit/hemoglobin dan akan menutupi sel parasit).
  • pewarnaan yang lebih cepat yaitu dengan menghemolisis sediaan darah tebal dengan aquades sampai tidak ada warna yang telihat (+5~10 menit) lalu dilanjutkan dengan pewarnaan giemsa 5% selama 5~10 menit. dengan cara tersebut hasil pewarnaan lebih bagus namun hati-hati sediaan mudah terkelupas.dalam hal ini metode pewarnaan standar tetap dilakukan.
demikian uraian singkat tentang pewarnaan sediaan darah malaria, semoga bermanfaat.

2 komentar: